MAKALAH
“ EKONOMI KOPERASI”
NAMA:
ANUGRAH RIMBIT W (20216975)
KELAS:
2EB02
FAKULATS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
BAB 12
Mengubah
Tantangan Yang Dihadapi Koperasi Menjadi Peluang
Agar koperasi dapat eksis dalam era
globalisasi perlu menempuh empat langkah. Pertama,harus dapat
merestrukturasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang
ada. Kedua, pembenahan manajerial, ketiga, startegi
integrasi ke luar dan ke dalam. Keempat,peningkatan efisiensi dalam
proses produksi dan distribusi.
Peluang koperasi untuk tetap
berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal
koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha)
yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.
Tantangan untuk pengembangan masa
depan memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam
koperasi dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita
lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian
bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri)
sama, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku
ekonoi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.
Strategi
Pemasaran dan Strategi di Berbagai Tingkat
Strategi pemasaran
(marketing strategy) adalah prinsip yang menyeluruh di mana manajemen pemasaran
mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran mengharapkan untuk mencapai
tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis dalam pemasaran.
Pada hakekatnya,
strategi tiada lain adalah cara bagaimana menempatkan posisi koprasi atau
organisasi swadaya pada situasi lingkungan persaingan yang dianggap paling
menguntungkan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, terutama para anggota
(pemilik-pemakai); menentukan waktu yang tepat untuk bertindak atau menearik
diri dan selalu mengkaji batasan-batasan toleransi yang proposional. Dengan
kata lain, strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan atau sasaran prestatif
dapat tercapai melalui melalui langkah-langkah yang tepat. Keahlian berpikir
strategik memiliki perbedaan yang sangat jelas dibanding cara berpikir taktis,
demikian pula halnya dengan sistem berpikir mekanik dan pendekatan intuitif.
Secara empirik, ternyata banyak eksekutif pemasaran masih menggunakan cara
berpikir taktif dan intuitif ketimbang strategik. Cara demikian diidikasikan
oleh langkah-langkah yang yang bersifat jangka pendek, myopic, simptomatik, dan
jalan pintas yang kesemuannya ini akan menuntut terapi yang tiadak ada
henti-hentinya untuk menopang survival perusahaan. Tidak demikian halnya dengan
keahlian yang dibutuhkan untuk berpikir strategik yang mensyaratkan adanya
kualifikasi yang tinggi. Adapun syaratnya adalah memiliki horizon jangka
panjang yang berkisar antara 3 – 5 tahun; dan memiliki variable yang jumlahnya
relatif banyak dengan interaksi yang lebih kompleks. Dengan semakin banyaknya
variable lingkungan yang harus dihadapi para eksekutif pemasaran di era
globalisasi, maka memiliki keahlian berpikir strategik merupakan conditionsine
quanon. (Faisal Afiff & Dwi Kartini, 1997).
Suatu
koperasi/organisasi swadaya dapat diartikan sebagai suatu kesatuan usaha yang
dimiliki dan dikendalikan pemakai, dengan pembagian keuntungan atas dasar
penggunaan (J.Ropke, 1995). Adapun Lloyd L. Byars (1991) menyatakan bahwa
strategi adalah penentuan dan evaluasi terhadap alternatif yang tersedia bagi
suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan misinya. Dengan demikian strategi
merupakan setiap kesatuan rencana yang menyeluruh untuk mencapai misi dari
tujuan organisasi.
Wheelen dan Hunger
(2000) mengemukakan bahwa dalam suatuu perusahaan yang mempunyai multidivisi
terhadap tiga tingkatan/jenjang strategi yaitu: strategi tingkat perusahaan
(corpo-rate strategy), strategi tingkat bisnis (business unit strategy).
Strategi pemasaran termasuk tingkatan strategi fungsional dari setiap unit
bisnis selain strategi keuangan, produksi, sumber daya manusia dan sebagainya.
Dalam merumuskan strategi pemasaran dari suatu perusahaan tidak dapat
dilepaskan dari strategi perusahaan atau unit bisnisnya. Sebaliknya harus
terdapat keterpaduan di antara tingkatan strategi tersebut.
Perihal manajemen
pemasaran strategik (strategic marketing management) Kerin & Peterson
(1993) mengemukakan sebagai suatu proses yang mencakup enam tahapan proses
analitik yang saling terkait, yakni sebagai berikut.
ü Penetapan
sifat-sifat bisnis dari suatu organisasi.
ü Pengkhususan
tujuan dari organisasi.
ü Identifikasi
peluang-peluang organisasi.
ü Perumusan
strategi pasar-produk.
ü Pengaggaran
keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
ü Pengembangan
strategi-strategi reformulasi dan recovery.
Dari kompleksitas
proses tersebut jelas bahwa proses pemasaran strategik erat kaitannya dengan
proses manajemen strategik yang tercermin melalui keterpaduan dan
keterkaitan antar tingkatan strategi (perusahan, unit bisnis, dan fungsional
pemasaran).
Karena pemasaran
strategik merupakan keterpaduan di antara tiga tingkatan strategi, maka
pemasaran strategik merupakan keterpaduan antara strategi pemasaran dengan
strategi unit bisnis dan strategi perusahaan (perusahan, unit bisnis, dan
fungsional pemasaran).
Karena pemasaran
strategik merupakan keterpaduan di antara tiga tingkatan strategi, maka
pemasaran strategik merupakan keterpaduan antara strategi pemasaran, dengan
strategi unit bisnis dan strategi perusahaan (strategi di tingkat pengurus
koprasi). Dengan demikian dalam merancang strategi pemasaran, suatu koprasi
yang hanya menawarkan satu linik produk, strategi manajemen pengurus koperasi
identik dengan strategi unit bisnis, dan langsung diturunkan ke strategi
fungsional yang dikelola oleh manajer, dan harus ada keterpaduan antara
manajer, dan harus ada keterpaduan antara manajer. Pengurus dan pengawas.
Sedangkan yang menghasilkan berbagai lini produk (multidivisi), tidak hanya
melakukan melalui proses fungsional akan tetapi harus terdapat keterkaitan
dengan strategi unit bisnis yang dikelola oleh beberapa manajer, juga adanya
keterpaduan dengan pengurus dan pengawas.
Alternatif
Kerangka Kerja Manajemen Pemasaran Strategi Baik Koperasi Menuju Kinerja Yang
Superior
Suatu perencanaan
pemasaran koperasi yang baik di pasar eksternal harus memenuhi empat tujuan,
yaitu:
ü Menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pasar. Perubahan
demografi yang sangat cepat dewasa ini merupakan potensi kekuatan yang mengubah
lingkungan bisnis koperasi. Pergeseran pola dalam umur, pendapatan, pendidikan,
dan karakteristik demografi lainnya akan memiliki pengaruh kuat terhadap bisnis
perusahaan koperasi. Perusahaan koperasi yang mengabaikan kecenderungan
demografis dan gagal menyesuaikan strateginya, akan menanggung risiko
ketinggalan sama sekali dalam persaingan.
ü Menentukan pasar sasaran yang tepat. Kebanyakan ahli pemasaran berpendapat
bahwa kesalahan pemasaran eksternal yang terbesar yang dilakukan bisnis
koperasi adalah gagal menentukan dengan jelas pasar sasaran yang akan
dilayaninya. Dengan kata lain, kebanyakan perusahaan koperasi mengikuti
“pendekatan asal tembak” dalam pemasaran, menembakkan jurus-jurus pemasaran ke
setiap pelanggan yang mereka lihat, dengan harapan dapat menangkap beberapa
dari mereka
ü Menyusun strategi pasar untuk mengembangkan daya saing. Perusahaan koperasi
memiliki daya saing bila pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau
jasanya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Untuk mencapai tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi, manajemen koperasi perlu melihat enam sumber penting dan
mengembangkan daya saing, yakni fokus pada pelanggan, kesetiaan pada mutu,
perhatian terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi, dedikasi pada
pelayanan, dan tekanan pada kecepatan.
ü Menyusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat.
Unsur-unsur utama dalam strategi marketing mix adalah empat “P” dalam
pemasaran, yakni product (produk), place (distribusi), price (harga), dan
promotion (promosi). Manajer perusahaan koperasi harus memadukan faktor-faktor
tersebut untuk memaksimumkan pengaruh produk atau jasanya terhadap pelanggan.
Keempat faktor tersebut diharapkan mampu mendukung citra produk atau jasa
perusahaan koperasi terhadap calon pelanggan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar