Minggu, 31 Desember 2017

Tugas Ekonomi Koperasi 3

MAKALAH

“ EKONOMI KOPERASI”


Hasil gambar untuk logo gunadarma


NAMA:
ANUGRAH RIMBIT W (20216975)
KELAS:
2EB02





FAKULATS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018



BAB 12

Mengubah Tantangan Yang Dihadapi Koperasi Menjadi Peluang

Agar koperasi dapat eksis dalam era globalisasi perlu menempuh empat langkah. Pertama,harus dapat merestrukturasi hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada. Kedua, pembenahan manajerial, ketiga, startegi integrasi ke luar dan ke dalam. Keempat,peningkatan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.
Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku ekonoi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.

Strategi Pemasaran dan Strategi di Berbagai Tingkat

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah prinsip yang menyeluruh di mana manajemen pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis dalam pemasaran.
Pada hakekatnya, strategi tiada lain adalah cara bagaimana menempatkan posisi koprasi atau organisasi swadaya pada situasi lingkungan persaingan yang dianggap paling menguntungkan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, terutama para anggota (pemilik-pemakai); menentukan waktu yang tepat untuk bertindak atau menearik diri dan selalu mengkaji batasan-batasan toleransi yang proposional. Dengan kata lain, strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan atau sasaran prestatif dapat tercapai melalui melalui langkah-langkah yang tepat. Keahlian berpikir strategik memiliki perbedaan yang sangat jelas dibanding cara berpikir taktis, demikian pula halnya dengan sistem berpikir mekanik dan pendekatan intuitif. Secara empirik, ternyata banyak eksekutif pemasaran masih menggunakan cara berpikir taktif dan intuitif ketimbang strategik. Cara demikian diidikasikan oleh langkah-langkah yang yang bersifat jangka pendek, myopic, simptomatik, dan jalan pintas yang kesemuannya ini akan menuntut terapi yang tiadak ada henti-hentinya untuk menopang survival perusahaan. Tidak demikian halnya dengan keahlian yang dibutuhkan untuk berpikir strategik yang mensyaratkan adanya kualifikasi yang tinggi. Adapun syaratnya adalah memiliki horizon jangka panjang yang berkisar antara 3 – 5 tahun; dan memiliki variable yang jumlahnya relatif banyak dengan interaksi yang lebih kompleks. Dengan semakin banyaknya variable lingkungan yang harus dihadapi para eksekutif pemasaran di era globalisasi, maka memiliki keahlian berpikir strategik merupakan conditionsine quanon. (Faisal Afiff & Dwi Kartini, 1997).
Suatu koperasi/organisasi swadaya dapat diartikan sebagai suatu kesatuan usaha yang dimiliki dan dikendalikan pemakai, dengan pembagian keuntungan atas dasar penggunaan (J.Ropke, 1995). Adapun Lloyd L. Byars (1991) menyatakan bahwa strategi adalah penentuan dan evaluasi terhadap alternatif yang tersedia bagi suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan misinya. Dengan demikian strategi merupakan setiap kesatuan rencana yang menyeluruh untuk mencapai misi dari tujuan organisasi.
Wheelen dan Hunger (2000) mengemukakan bahwa dalam suatuu perusahaan yang mempunyai multidivisi terhadap tiga tingkatan/jenjang strategi yaitu: strategi tingkat perusahaan (corpo-rate strategy), strategi tingkat bisnis (business unit strategy). Strategi pemasaran termasuk tingkatan strategi fungsional dari setiap unit bisnis selain strategi keuangan, produksi, sumber daya manusia dan sebagainya. Dalam merumuskan strategi pemasaran dari suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan dari strategi perusahaan atau unit bisnisnya. Sebaliknya harus terdapat keterpaduan di antara tingkatan strategi tersebut.
Perihal manajemen pemasaran strategik (strategic marketing management) Kerin & Peterson (1993) mengemukakan sebagai suatu proses yang mencakup enam tahapan proses analitik yang saling terkait, yakni sebagai berikut. 
ü  Penetapan sifat-sifat bisnis dari suatu organisasi.
ü  Pengkhususan tujuan dari organisasi. 
ü  Identifikasi peluang-peluang organisasi. 
ü  Perumusan strategi pasar-produk. 
ü  Pengaggaran keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. 
ü  Pengembangan strategi-strategi reformulasi dan recovery.
Dari kompleksitas proses tersebut jelas bahwa proses pemasaran strategik erat kaitannya dengan proses manajemen strategik yang tercermin melalui keterpaduan dan keterkaitan antar tingkatan strategi (perusahan, unit bisnis, dan fungsional pemasaran).
Karena pemasaran strategik merupakan keterpaduan di antara tiga tingkatan strategi, maka pemasaran strategik merupakan keterpaduan antara strategi pemasaran dengan strategi unit bisnis dan strategi perusahaan (perusahan, unit bisnis, dan fungsional pemasaran).  
Karena pemasaran strategik merupakan keterpaduan di antara tiga tingkatan strategi, maka pemasaran strategik merupakan keterpaduan antara strategi pemasaran, dengan strategi unit bisnis dan strategi perusahaan (strategi di tingkat pengurus koprasi). Dengan demikian dalam merancang strategi pemasaran, suatu koprasi yang hanya menawarkan satu linik produk, strategi manajemen pengurus koperasi identik dengan strategi unit bisnis, dan langsung diturunkan ke strategi fungsional yang dikelola oleh manajer, dan harus ada keterpaduan antara manajer, dan harus ada keterpaduan antara manajer. Pengurus dan pengawas. Sedangkan yang menghasilkan berbagai lini produk (multidivisi), tidak hanya melakukan melalui proses fungsional akan tetapi harus terdapat keterkaitan dengan strategi unit bisnis yang dikelola oleh beberapa manajer, juga adanya keterpaduan dengan pengurus dan pengawas. 



Alternatif Kerangka Kerja Manajemen Pemasaran Strategi Baik Koperasi Menuju Kinerja Yang Superior

Suatu perencanaan pemasaran koperasi yang baik di pasar eksternal harus memenuhi empat tujuan, yaitu:
ü  Menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pasar. Perubahan demografi yang sangat cepat dewasa ini merupakan potensi kekuatan yang mengubah lingkungan bisnis koperasi. Pergeseran pola dalam umur, pendapatan, pendidikan, dan karakteristik demografi lainnya akan memiliki pengaruh kuat terhadap bisnis perusahaan koperasi. Perusahaan koperasi yang mengabaikan kecenderungan demografis dan gagal menyesuaikan strateginya, akan menanggung risiko ketinggalan sama sekali dalam persaingan.
ü  Menentukan pasar sasaran yang tepat. Kebanyakan ahli pemasaran berpendapat bahwa kesalahan pemasaran eksternal yang terbesar yang dilakukan bisnis koperasi adalah gagal menentukan dengan jelas pasar sasaran yang akan dilayaninya. Dengan kata lain, kebanyakan perusahaan koperasi mengikuti “pendekatan asal tembak” dalam pemasaran, menembakkan jurus-jurus pemasaran ke setiap pelanggan yang mereka lihat, dengan harapan dapat menangkap beberapa dari mereka
ü  Menyusun strategi pasar untuk mengembangkan daya saing. Perusahaan koperasi memiliki daya saing bila pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, manajemen koperasi perlu melihat enam sumber penting dan mengembangkan daya saing, yakni fokus pada pelanggan, kesetiaan pada mutu, perhatian terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi, dedikasi pada pelayanan, dan tekanan pada kecepatan.
ü  Menyusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat. Unsur-unsur utama dalam strategi marketing mix adalah empat “P” dalam pemasaran, yakni product (produk), place (distribusi), price (harga), dan promotion (promosi). Manajer perusahaan koperasi harus memadukan faktor-faktor tersebut untuk memaksimumkan pengaruh produk atau jasanya terhadap pelanggan.  Keempat faktor tersebut diharapkan mampu mendukung citra produk atau jasa perusahaan koperasi terhadap calon pelanggan.

Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar