MAKALAH
“ EKONOMI KOPERASI”
NAMA:
ANUGRAH RIMBIT W (20216975)
KELAS:
2EB02
FAKULATS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
BAB 13
Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Ada beberapa
ahli yang mendefinisikan wirausaha & kewirausahaan itu seperti
apa, berikut penjelasannya
ü Arif F.
Hadipranata, wirausaha merupakan sosok yang mengambil resiko yang dibutuhkan
untuk mengelola & mengatur segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan
financial maupun non financial
ü Thomas W
Zimmerer, Kewirausahaan ialah penerapan keinovasian & kreativitas untuk
pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain
setiap hari.
ü Andrew J
Dubrin, Seseorang yang menjalankan dan mendirikan suatu usaha yang inovatif
ü Robbin &
Coulter, Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu
kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk
mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak
mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini
ü Jean Baptista
Say, Seorang wirausahawan ialah agen yang menggabungkan berbagai alat produksi
& menemukan nilai dari yang diproduksinya.
Kewirausahaan
atau Wirausaha adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sifat-Sifat
wirausaha
wirausahawan harus memiliki sifat dasar
dan kemapauan ialah sebagai berikut :
§ Seorang
wirausaha merupaka seorang pencipta perubahan
§ Seorang
wirausaha merupakan orang yang selalu melihat perbedaan baik itu dalam hal
orang atau fenomena kehidupan sebagai peluang dan sebagai kesulitan
§ Seorang
wirausaha merupakan orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan
hidup , setelah bereksperimen dengan melakukan suatu perubahaan.
Ciri-Ciri Kewirausahaan
berikut ini merupakan ciri-ciri
dari entrepreneur antara lain ialah sebagai berikut :
§ Dapat
mengendalikan diri secara internal
§ Sangat
kuat (berani mengambil resiko)
§ Sangat
ingin berprestasi
§ Toleran
§ Percaya
diri
§ Berorientasi
kerja
Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan mempunyai tujuan
antara lain ialah sebagai berikut :
§ Meningkatkan
jumlah wirausaha yang berkualitas
§ mewujudkan
kemampuan serta kemantapan para wirausaha untuk dapat menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
§ Membuadayakan
semangat , sikatp , perulaku dan kemampuan dalam kewiraushaan dikalangan yang
mampu serta unggul.
§ Menumbuhkembangkan
kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadat
masyarakat.
Sasaran Kewirausahaan
kewirausahaan memiliki sasaran
antara lain ialah sebagai berikut :
§ Instansi
Pemerintahan yang melakukan aktivitas/kegiatan usaha(BUMN) , organisasi profesi
, serta kelompok masyarakat.
§ Pelaku
Ekonomi terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi
§ Para
generasi muda (anak-anak putus sekolah)
Asas Kewirausahaan
kewirausahaan memiliki asas-asas
antara lain ialah sebagai berikut :
§ Kemampuan
untuk berkarya dalam kebersamaan yang berdasarkan bisnis yang sehat.
§ kemampuan
bekerja secara tekun , teliti serta produktif.
§ kemampuan
memcahkan masalah dan mengambil keputusan secara berani mengambil resiko dan
sistematis.
§ Kemampuan
berpikir yang kreatif dan inovatif.
§ Memiliki
semangat kemandirian.
Syarat Seorang Wirausahawan
seorang wirausahawan yang baik dan
sukses memiliki syarat antara lain ialah sebagai berikut :
§ tidak
boros dan konsumtif
§ mengutamakan
keberhasilan
§ mampu
bergaul dan memiliki sifat yang luwes
§ mampu
mengorganisir diri
§ memiliki
watak baik , jujur dan rendah hati
§ terampil
, berpikir positif , ulet (analisis harus tepat) , sistematis , metodologi.
§ memiliki
semangat tinggi , berani mengambil resiko , serta bertanggung jawab.
§ memiliki
pendidikann formal serta kreatif.
Entrepreneurship
Dalam bahasa Indonesia, istilah Entrepreneurship
diartikan kewirausahaan yang memiliki pengertian sedikit berbeda oleh para
ahli. Meskipun demikian, masing-masing pendapat memiliki inti dari entrepreneurship,
yaitu tentang kreativitas atau inovasi. Secara umum pengertian Entrepreneurship (Kewirausahaan) adalah
proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan
memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah
bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Istilah Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa
Perancis, entreprendre yang berarti melakukan (to under take), memulai atau
berusaha melakukan tindakan mengorganisir dan mengatur. Istilah
Entrepreneurship mulai diperkenalkan dalam tulisan Richard Cantillon yang
berjudul Essai Sur la Nature du Commerce en General tahun
1755. (Hannah Orwa Bula, “Evolution and Theories of
Entrepreneurship: A Critical Review on the Kenyan Perspective”,
International Journal of Business and Commerce, Vol. 1, No.11, Lahore, 2012).
Pengertian Entrepreneurship menurut para ahli
Dalam literatur-literatur kewirausahaan
diartikan berbeda-beda oleh para ahli. Berikut beberapa
pengertian entrepreneurship (kewirausahaan).
o Menurut
Suryana dalam Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (2013),
entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh
setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan
mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan
inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru
atau pengenalan akan suatu produk baru.
o Danang
Sunyoto dalam Kewirausahaan Untuk Kesehatan (2013) memiliki pandangan tentang
entrepreneurship yaitu suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang
baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain. Entrepreneurship
tidak hanya tentang mencari keuntungan pribadi, namun juga harus mempunyai
nilai sosial.
o Hermawan
Kartajaya menjelaskan pengertian Entrepreneurship adalah suatu usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengamatan atas suatu kesempatan bisnis, dengan
melakukan manajemen terhadap risiko yang mungkin timbul serta keterampilan
untuk berkomunikasi serta memobilisasi sumber daya yang ada terutama sumber
daya manusia sehingga dapat menciptakan sesuatu yang menghasilkan.
o Abu
Marlo pada buku Entrepreneurship Hukum Langit (2013) menjelaskan bahwa entrepreneurship
adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap peluang dan memanfaatkan
peluang tersebut untuk melakukan perubahan dari sistem yang ada. Dalam
dunia entrepreneurship, peluang adalah kesempatan untuk mewujudkan atau
melaksanakan suatu usaha dengan tetap memperhitungkan resiko yang
dihadapi.
o Robbin
& Coulter menjelaskan Kewirausahaan yakni suatu proses dimana seseorang
atau suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana
untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan
memenuhi kebutuhan serta keinginan melalui sebuah inovasi dan keunikan, tidak
mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.
Berdasarkan definisi dari beberapa
pendapat di atas, maka dapat diperoleh secara rinci unsur-unsur utama yang ada
dalam entrepreneurship, yaitu: penerapan kreativitas dan inovasi,
pemanfaatan peluang, membuat perubahan, dan memberikan nilai tambah bagi
diri sendiri dan orang lain.
Ultrapreneurship
& Ecopreneurship
ultrapreneurship adalah
entrepreneur plus , yakni entrepreneur yang pintar melakukan persekutuan
straregik dan strategi aoutsourcing yang tepat tanpa harus menghilangkan
kreativitas asal dan kemandirian yang berkesinambungan seraya mampu melakukan
patok tolak ukur yang sinergis.
Ecopreneurship
adalah suatu perilaku kewirausahaan yang mempertimbangkan aspek
lingkungan.
Paradigma
Baru Kewirausahaan
Manajemen
paradigma baru merupakan manajemen profesional gaya baru dengan visi dan misi
masa depan untuk menjadi unggulan dan terbaik (the best). Membangun program
kerja melalui proses POAC dan penggunaan sumber daya 6M serta sinergi aktivitas
dengan kecepatan tinggi (speedy). Berdasarkan teknologi informasi, dirancang
sistem manajemen organisasi bersifat fleksibel yang adaptif, responsif, dan
peka terhadap perubahan (change) sehingga model manajemen dan produknya selalu
dalam kondisi terbaru (the new). Menjelajah cakrawala berbasis perubahan
(change), berwawasan lingkungan (environment), dan bernuansa kewirausahaan
(entrepreneurship) secara terpadu. Filosofi yang mendasari setiap tindakan dan
perilaku organisasi adalah menganut pada dua prinsip, yaitu ekonomis dan
produktif untuk menghasilkan nilai tambah (added value). Menerapkan strategi
menggunakan taktik dua pilar, yaitu pemberdayaan (empowerment) dan pembaharuan
(reformation) untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam keragaman
organisasi menggali azas manfaat, membina budaya organisasi, kemitraan
(partnership), kebersamaan (togetherness), menciptakan pengembangan melalui
perubahan, dan inovasi secara berkesinambungan terus-menerus tiada henti,
melakukan penelitian, meningkatkan mutu, meningkatkan daya saing, menjalin
kerja sama saling menguntungkan, dan melakukan reformasi terpadu. Penetapan
kebijakan dan penetapan keputusan (decision making) dilakukan secara demokratis
yang rasional dan realistis dengan cepat, tepat, dan akurat. Selanjutnya, berorientasi
pada efektivitas pencapaian sasaran dan efisiensi penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu tujuan organisasi mencapai produktivitas
(profit), tujuan kelompok mencapai keberhasilan (prestasi), dan tujuan individu
mencapai kepuasan kerja (kesejahteraan). Singkatnya, manajemen paradigma baru
merupakan manajemen profesional gaya baru berbasis perubahan (change),
berwawasan lingkungan (environment), bernuansa kewirausahaan
(entrepreneurship), yang berorientasi pada efektivitas pencapaian sasaran dan
efisiensi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Dapat diungkapkan lebih
sederhana bahwa manajemen paradigma baru merupakan manajemen profesional gaya
baru berbasis perubahan (change) yang berorientasi pada efektivitas dan efisiensi
untuk mencapai tujuan. Lebih spesifik lagi dikenal dengan manajemen reformatif,
manajemen demokratif, manajemen partisipatif, dan manajemen efektif. Filosofi
manajemen paradigma baru merupakan suatu prinsip yang mendasari setiap tindakan
dan perilaku organisasi atau manajerial untuk mencapai tujuan adalah sebagai
berikut. Pertama, Ekonomis, yaitu mendapatkan hasil (output) maksimal dengan
pengorbanan biaya (input) minimal, untuk mencapai ekonomis; Meningkatkan hasil;
Menekan biaya. Kedua, Produktif, yaitu menghasilkan nilai tambah (added value)
dari setiap kegiatan untuk mencapai optimalisasi produktivitas; Meningkatkan
nilai tambah; Meningkatkan produktivitas. Strategi manajemen paradigma baru
adalah suatu tata cara atau taktik dan siasat yang diarahkan untuk mencapai
tujuan berikut. Pertama, Pemberdayaan (Empowerment): Mengembangkan potensi
kapasitas daya guna dari berbagai unsur sumber daya; Maksimalisasi pemanfaatan
kapasitas daya guna dari berbagai unsur sumber daya; Pemberdayaan dapat
dilakukan dengan cara: kepemimpinan, motivasi, komunikasi, koordinasi, diklat,
litbang, renovasi, rehabilitasi, dan modifikasi sehingga menjadi daya saing
atau kekuatan yang tangguh untuk mencapai sesuatu yang terkuat dan terbaik (the
best), yaitu mencegah kapasitas menganggur (idle capacity) dan mencapai
kapasitas penuh (full capacity). Kedua, Pembaharuan (Reformation): Berevolusi
dan orientasi pada perubahan (change) dari kondisi lama (status quo) menjadi
kondisi baru (reformis) diberbagai sektor; Menggali peluang untuk menciptakan
sesuatu yang tidak sempurna menjadi sempurna (teori ketidaksempurnaan),
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada (teori kreatif), menciptakan
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin (teori inovatif); Pembaharuan dapat
dilakukan dengan cara: imajinasi, inspirasi, kreatif, inovasi, ide, prakarsa,
inisiatif sehingga menjadi daya cipta atau kekuatan yang dinamis untuk
menciptakan sesuatu yang terdepan yang beda (unique) dan yang baru (the new),
yaitu perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dan inovasi
berkelanjutan (continuous innovation). Model manajemen paradigma baru terbagi
atas dua bagian. Pertama, model manajemen paradigma baru merupakan manajemen
profesional gaya baru berbasis perubahan dan sebagai perpaduan dari manajemen berdasarkan
sasaran (management by objectives/MBO), manajemen berdasarkan pengecualian
(management by exception/MBE), dan manajemen modern lain untuk mencapai hasil
yang terbaik secara efektif dan efisien. Kedua, proses model manajemen
paradigma baru bermula dari proses POAC dan penggunaan SD-6M, selanjutnya
menjelajah cakrawala perubahan, lingkungan, dan kewirausahaan, filosofi
mendasari prinsip ekonomis dan produktif, strategi menggunakan taktik
pemberdayaan dan pembaharuan, orientasi pada efektivitas dan efisiensi, dan
berakhir pada pencapaian tujuan.
Kewirakoperasian
Wirausaha
koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan, inovatif dan
strategis bagi pengembangan koperasi. Dengan adanya WK diharapkan koperasi
dapat memperoleh keunggulan komparatif dibandingkan dengan badan usaha lain
yang menjadi pesaingnya.
Dari
definisi tersebut di atas, terdapat beberapa unsur dalam wirausaha koperasi/
wira koperasi, yaitu :
1. Wirakoperasi menunjukan
sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif. Hal ini memiliki
pengertian bahwa wira koperasi, harus mempunyai keinginan untuk memajukan
organisasi koperasi, baik itu usaha koperasi maupun anggotanya. Usaha itu harus
dilakukan secara kooperatif dalam setiap kegiatan koperasi harus mementingkan
kebutuhan anggotanya
2. Wirakoperasi menunjukan
kemampuan untuk mengambil prakarsa inovatif artinya berusaha mencari
menemukan dan memanfaatkan peluang demi kepentingan bersama. Bertindak inovatif
tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu
berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha
koperasi yang sudah berjalan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakan
inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi), pada saat
itu wirakoperasi diperlukan agar koperasi pada siklus hidup baru.
3. Wirakoperasi harus
mempunyai keberaniaan mengambil resiko karena dunia penuh dengan
ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadang-kadang tidak sesuai
dengan kenyatan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam menghadapi
situasi seperti itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan
mengambil resiko, tentu saja pengambilan resiko itu dilakukan dengan
perhitungan-perhitungan yang cermat.
4. Wirakoperasi harus
memiliki aktivitas harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu
anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota
harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi terhadap koperasi, karena itu
wirakop bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai
kebutuhan anggotanya
5.
Wirakoperasi harus memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan
kesejahteraan bersama. Tugas wira koperasi sebenarnya cukup berat karena banyak
pihak yang berkepentingan di lingkungan koperasi seperti anggota perusahan
koperasi, karyawan, masyarakat disekitarnya dan lain-lain.
6.
Wirakoperasi yang berasal dari birokrat pada umumna juga tidak mempunyai
kebebasan untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari
pemerintah dan kegiatannya terikat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Dengan demikian
seorang Wira koperasi harus mampu:
a. Mencari
peluang usaha (opportunity) untuk koperasi dan
b. Melaksanakan
peluang tersebut (merealisasikan)
c. Sehingga
koperasi dapat dijadikan comparative institution, yang dapat
memberikan manfaat bagi anggota dibandingkan dengan usaha lain.
Fungsi
Kewirakoperasian dibagi menjadi:
a. Kewirakoperasian Rutin, diarahkan pada
kegiatan rutin organisasi usaha seperti produksi, pemasaran, administrasi dan
lain-lain, dengan karakteristik sebagai berikut:
> Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan
evaluasi dan koreksi bila terjadi mis-alokasi sumber daya.
> WUK
mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya, tujuan dan resiko yang
dihadapi.
> Rendahnya ketidak pastian memungkinkan WUK
memaksimumkan tujuan
b. Kewirakoperasian
Arbitrase, keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda.
Tugas utama WUK mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang
berbeda tersebut. Misal harga input di pasar A lebih murah dari pasar B, maka
WUK harus memilih alternatif perolehan input dari pasar A.
c. Kewirakoperasian
inovatif Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan
menemukan sesuatu yang
baru, WUK yang inovatif bila ia selalu
tidak puas dengan keadaan yang sudah ada.
Tugas Wirausaha Koperasi
Tugas Wira koperasi adalah bagaimana
menciptakan keunggulan komparatif bagi anggotanya, baik dari sisi harga,
kualitas, jumlah dan waktu. Dari koperasi
diharapkan akan tercipta keunggulan komparatif dibandingkan dengan organisasi
usaha pesaingnya.
Tugas wirakop adalah mencipatakan keunggulan
bersaing koperasi dibanding dengan organisasi usaha pesaingnya. Keunggulan
tersebut dapat diperoleh dengan upaya-upaya,
1.
Mendudukan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar. Tugas
wirakoperasi dalam hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi melalui
integrasi vertikal dengan cara: memiliki kemampuan inovasi yang lebih tinggi
daripasa kemampuan yang diniliki sekarang agar dapat memberikan keuntungan
khusus yang dihasilkan dari teknologi baru metode organisasi yang lebih baik
atau jasa yang ditingkatkan.
2.
Memiliki kemampuan dalam menekan biaya transaksi
3.
Memiliki kemampuan menekan biaya ransaksi yaitu biaya total dari penjumlahan
nilai ekonomis sumber-sumber yang digunakan.
4.
Memanfaatkan Interlinkage Market Interlinkage Market adalah hubungan
transaksi antar pelaku ekonomi di pasar. Tugas wirakoperasi disini menciptakan
kerjasama saling menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market
tersebut
5. Memanfaatkan Trust Capital Trust Capital secara sederhana
diartikan sebagai pengumpulan modal. Tugas wirakoperasi disini adalah
mengelola modal tersebut secara efisien dan meningkatan peranan anggota dalam
meningkatkan partisipasi secara intensif dalam pemanfataan atas jasa pelayanan
kopersi dan partisifasi kontributif dalam pembentukan modal yang baru.
6. Mampu
mengendalikan ketidakpastian Tugas wirakoperasi dalam hal ini meningkatkan
pelayanan terhadap anggotanya dengan jalan menyediakan barang-barang atau
jasa-jasa yang sesuai dengan keutuhannya.
7. Mampu
menciptakan inovasi. Tugas wirakoperasi dalam hal ini menciptakan
inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi kopersai dan anggotanya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar