Kamis, 27 Oktober 2016

Pengantar Bisnis

Tugas 3 : Organisasi

ORGANISASI

NAMA  :
ANUGRAH RIMBIT W

NPM      :
20216975
KELAS    :
1EB14

DOSEN PEMBIMBING    :
FITRIA, SE

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2016/2017






KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  ini guna memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan soft skill dalam jurusan akuntansi.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Depok, Oktober 2016
                                                                                                                                                    
                                                                                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………........
DAFTAR ISI ……………...…………………..…….........
BAB I.PENDAHULUAN…………..................................
1.1       Latar Belakang …………………………….
1.2       Rumusan Masalah ………………………
1.3       Tujuan Penulisan  ……………………….
1.4       Manfaat Penulisan ……….……….....
1.5       Metodologi Penulisan …………….......
BAB II. ISI ……………………………………......
                    2.1      Pengertian organisasi…...........................
                    2.2      Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ……...
                    2.3      Perbedaan antara Struktur Organisasi                                      Garis, Garis dan Staf,serta                                                                         Fungsional…….......
                    2.4      Fungsi Kelompok Kerja dan Cara                                                        Pembentukkannya...................
                    2.5     Alasan Timbulnya Organisasi Informal                                                 dalam Perusahaan   ....
BAB III. PENUTUP………………………………….....
                         Kesimpulan………………………………......
            DAFTAR PUSTAKA …………………………….......

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
          Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unti sosial, organisasi terdiri dari orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya,dan motivasi yang berbeda. Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilai-nilai individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang dianut bersama untuk membangun system keorganisasian guna menyeragamkan pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku organisasional.

1.2 Rumusan Masalah
        Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah:
        1.2.1 Pengertian organisasi
        1.2.2 Bentuk-bentuk struktur organisasi
        1.2.3 Perbedaan antara struktur organisasi garis, garis dan staf,        serta fungsional
        1.2.4 Fungsi kelompok kerja dan cara pembenukkannya
        1.2.5 Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan

1.3 Tujuan Penulisan
        1.3.1 Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill 
       1.3.2  Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi pengantar bisnis

1.4 Manfaat Penulisan 
        Manfaat penulisan dalam penulisan makalah ini adalah : 
       1.4.1 Agar mahasiswa mengenal dan memahami dunia bisnis 
       1.4.2 Agar menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai bisnis
1.5 Metodologi Penulisan
     Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni  
      a.      Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs internet.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Organisasi
        Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.[1] Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesinmetodelingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.[1]
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·         Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama [2].
·         James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama [3].
·         Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih[4].
·         Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[5].
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[1] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran [1]
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.[1] Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[1] Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur

2.2 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
       Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.


2.3 Perbedaan antara Struktur Organisasi Garis, Garis dan Staf, serta Fungsional
      Pada dasarnya, dalam penyusunan struktur organisasi dikenal beberapa jenis hubungan, di antaranya sebagai berikut.

a. Struktur Organisasi Garis (Line Relation) 
Merupakan struktur organisasi yang paling sederhana dan yang paling tua. Dalam struktur organisasi garis, aliran tugas dan tanggung jawab terlihat jelas dengan arah vertikal, artinya wewenang mengalir dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab dari bawah ke atas.

Kelebihan :
1)  Adanya kesatuan komando karena kepemimpinan berada di tangan satu orang.
2) Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.
3) Tingginya rasa solidaritas dan kekeluargaan antarkaryawan.
4) Pembagian kerja jelas.

Kekurangan :
1) Pemimpin mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat.
2) Kelangsungan hidup organisasi tergantung pada satu orang, pemimpin.
3) Pemimpin cenderung bertindak otokrasi.
4) Sistem kerja bersifat individual.
5) Terbatasnya kesempatan karyawan untuk berkembang.
6) Cenderung banyak terjadi kesalahan karena pemimpin tidak serba bisa.
b. Struktur Organisasi Fungsional atau Staf (Staff Relation)
Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh F.W. Taylor, di mana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas. Oleh karena itu, setiap atasan berwenang memberi komando kepada bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

Kelebihan :
1) Adanya spesialisasi pekerjaan.
2) Pembagian kerja jelas.
3) Koordinasi mudah dijalankan.
4) Sudah memiliki tenaga ahli di bidangnya.

Kekurangan :
1) Pemimpin tidak mempunyai bawahan yang jelas.
2) Keterampilan karyawan terbatas pada satu bidang.
3) Koordinasi menyeluruh susah dilakukan.
4) Karyawan bersifat individual.


c. Struktur Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa orang staf. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang bertugas memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan di dalam organisasi tersebut.

Kelebihan :
1) Dapat dipakai oleh organisasi besar.
2) Keputusan bisa dipertanggungjawabkan karena ada staf ahli.
3) Pembagian kerja jelas antara lembaga garis dan staf.
4) Prinsip the right man on the right place dapat diterapkan.

Kekurangan :
1) Membutuhkan tenaga yang cukup banyak.
2) Karyawan cenderung tidak saling mengenal.
3) Kurangnya solidaritas karyawan.
4) Sulit dilakukan koordinasi.

2.4 Fungsi Kelompok Kerja dan Cara Pembentukkannya

      Fungsi Kelompok:
       Pemenuh kebutuhan
Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadap diri pribadi, dan dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi atau keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
Fungsi Kelompok
Fungsi kelompok bagi anggotanya
Pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas dan pemelihara dari harga diri
Dalam bekerja, anggota memperoleh identitas dari kelompok kerjanya.
Penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial
Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya suatu pandangan.
Mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
Kelompok dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh salah seorang anggotanya, dengan pengumpulan data dan/atau pemberian alternatif penyelesaian.
Fungsi kelompok bagi organisasi
Pelaksana tugas yang majemuk dan saling tergantung
Misalnya kelompok pengebor minyak. Masing-masing anggota memiliki tugasnya masing-masing dan penyelesaian tugas tersebut saling tergantung satu sama lainnya.

     Cara Pembentukkannya
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud oleh Bruce Tuckman :

Tahap Pembentukan (Forming)

Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.

Tahap timbulnya Konflik (Storming)

Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka.  Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.

Tahap Normalisasi (Norming)

Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan kelemahan.

Tahap berkinerja (Performing)

Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.

Tahap Pembubaran (Adjourning)

Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.
Catatan : Untuk kelompok-kelompok kerja yang permanen, Tahap terakhir adalah di Tahap berkinerja (Performing).


2.5 Alasan Timbulnya Organisasi Informal dalam Perusahaan 
      Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.


BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN 
     Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek sosial, karena memang subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam organisasi formal maupun organisasi informal.Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ada 4 macam, yaitu : Struktur Organisasi Lini, Struktur Organisasi Lini & Staff, Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Fungsional & Staff 

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar